Rabu, 21 Maret 2012

Sertifikasi Guru 2012: Gara-Gara Hasil UKA Jeblok, Guru Baru Harus dari Lulusan Terbaik

Gara-gara hasil UKA jeblok, tampaknya, ke depan, guru baru harus dari lulusan terbaik di perguruan tinggi yang berstatus LPTK. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh mengakui kecewa dengan hasil nilai uji kompetensi akhir (UKA) guru tahun 2012 ini yang cukup rendah. Yakni rata-rata nasional hanya mencapai angka 42,25.

“Jika dikatakan kecewa ya mau bagaimana lagi. Kenyataannya memang seperti ini. Tapi setidaknya, saya bisa mengatakan bahwa UKA ini cukup jujur. Inilah kondisi guru-guru kita. Kita harus hadapi,” ungkap Nuh di Gedung Kemdikbud, Jakarta, Jumat (16/3).

Nuh mengatakan, pemerintah akan lebih memfokuskan pada guru-guru baru dan akan menjadi prioritas pemerintah ke depannya. “Rencana pemerintah ke depannya memang ingin memasukkan lulusan yang baik. Yang sudah terlanjur disertifikasi biar saja. Tapi pastinya ke depan akan tertutup (diisi, red) dengan guru-guru yang lulusannya baik.Sehingga, akan jauh lebih bagus dari tahun-tahun sebelumnya,” ujarnya.

Namun begitu, Nuh juga mengakui cukup lega karena pemerintah akhirnya memiliki data untuk pemetaan kondisi guru di Indonesia. Data ini, lanjut Nuh, juga sebagai data pendukung data lainnya. Yakni, data pemetaan Ujian Nasional (UN) dan data kondisi fisik sekolah.

“Nanti semuanya akan disatukan semua. Sehingga pemerintah dapat memiliki data utuh mulai dari hasil UN dan nilai akademik siswa, tingkat kompetensi gurunya, dan kondisi fisik,” jelasnya. (sumber: /jpnn)

Tidak ada komentar: