Selasa, 28 Februari 2012

Resep Sukses Menjadi Jenius: Kerja Keras, Fokus, dan Kuasai Banyak Pengalaman

Inilah resep untuk menjadi Jenius dari seorang bocah berusia 14 tahun yang sudah menyandang sarjana. Resepnya bukan merasa jenius tetapi selalu kerja keras dalam belajar, fokus, dan menimba banyak pengalaman. Hal itu disampaikan oleh Moshe Kai Cavalin yang akan menyandang gelar sarjana dari University of California, Los Angeles (UCLA).

Menurut detiknews.com, Moshe lahir di Hari Valentine 1998. Dia memulai kuliah di usia 8 tahun saat anak-anak sebayanya masih duduk di bangku SD. Gelar diploma dari East Los Angeles Community College diperoleh Moshe saat berusia 11 tahun. Indeks Prestasi (IP)-nya pun sempurna 4,0. Meski super cerdas, namun Moshe tidak mau disebut sebagai seorang yang jenius. Karena baginya yang terpenting adalah kerja keras.

"Yang harus Anda tahu adalah tidak butuh untuk benar-benar menjadi seorang jenius. Anda hanya harus bekerja keras dan menyelesaikannya," kata Moshe yang memiliki 3 kewarganegaraan, Amerika Serikat (AS), China dan Brasil.

Meski jenius, hidupnya tidak hanya habis bersama tumpukan-tumpukan buku. Moshe gemar berlatih bela diri. Dia bahkan bermimpi dapat ikut olimpiade bela diri meskipun selama ini dia telah sering ikut kompetisi bela diri. Kesukaannya pada bela diri membuat Moshe juga senang menonton film-film kung fu dari China. Aktor favoritnya adalah Jet Li, Bruce Lee dan Jackie Chan.

Moshe juga suka bermain piano, sepakbola, catur, dan berenang. Lalu apa yang tidak disukainya? Hmm..rupanya dia tidak suka bermain video game. Alasannya, permainan itu tidak memberikan keuntungan bagi umat manusia. Dia juga tidak terlalu suka menonton televisi. Moshe membatasi waktunya menonton 'kotak ajaib' itu hanya empat jam seminggu.

Rupanya remaja yang menguasai bahasa Spanyol, Portugis, Italia, Inggris, dan Mandarin ini tidak pelit dalam membagi tips sukses. Dia berbagi kiat suksesnya dengan menerbitkan buku setebal sekitar 100 halaman. 'We Can Do' demikian judul bukunya. Butuh waktu 4 tahun bagi Moshe untuk menyelesaikan buku itu. Maklum dia cukup sibuk dengan berbagai aktivitasnya.

Di buku itu, Moshe menyarankan agar melakukan hal-hal terbaik selama masih ada waktu. Ini tidak berarti seseorang harus belajar sepanjang hari. Banyak hal yang bisa dilakukan di waktu-waktu yang kita miliki. Seseorang yang serius melakukan hobinya pun bisa berhasil. Misalnya Moshe yang menekuni hobi bela diri, memiliki banyak piala dari olahraga ini.

(sumber: detikNews.com)

Tidak ada komentar: