Sabtu, 18 Februari 2012

Media Pembelajaran Komik Dikembangkan Mahasiswa Teknik UNY


Mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Yoakarta Dana Rizki Adnan mengembangkan media pembelajaran berbentuk komik untuk mata pelajaran pengukuran dasar Jurusan Teknik Permesinan Sekolah Menengah Kejuruan.
"Media pembelajaran berbentuk komik itu menyuguhkan pemahaman tentang jenis-jenis alat ukur, teknik praktik, dan prosedur pengukuran benda saat praktik yang disampaikan dengan gambar yang berurutan," kata Dana Rizki di Yogyakarta, Minggu (15/1/2012).
Menurut dia, latar belakang pembuatan media itu adalah buku panduan yang ada saat ini untuk mata pelajaran pengukuran dasar masih kurang menarik minat baca siswa.
"Kemudian muncul ide untuk membuat suatu buku yang menarik dan komik yang muncul di pikiran saya karena komik digemari remaja dan dapat dibaca di mana saja. Oleh karena itu, media komik berpotensi menjadi sumber belajar bagi siswa SMK," katanya.
Ia mengatakan, media komik itu terdiri atas lima bab. Bab nol merupakan bagian pengantar komik pengukuran dasar yang berisi sejarah pengukuran dasar dan manfaat pengukuran.
Bab pertama berisi pengertian mistar ukur, jenis pengukuran yang bisa dilakukan dengan mistar ukur, macam-macam mistar ukur, diilustrasikan dengan contoh gambar mistar ukur.
Bab dua menjelaskan pengertian vernier caliper (VC), bagan VC, cara menggunakannya, cara membaca skala VC, jenis pengukuran yang bisa dilakukan VC, cara membaca skala digital, skala jam ukur, dan macam-macam VC dan aplikasinya. Materi itu diilustrasikan dengan gambar kartun disertai latihan soal membaca skala VC.
Bab tiga berisi pengertian, bagan mikrometer (mm), cara menggunakan mm, cara membaca skala mm, cara membaca mm dengan skala digital, jam ukur, pengertian mm kedalaman, dan macam-macam mm beserta aplikasinya. Materi tersebut diilustrasikan dengan gambar kartun dipadukan dengan foto alat ukur mm.
Bab empat berisi tentang alat ukur "dial indicator" (DI), pengertian DI, cara penggunaannya, dan cara menentukan kebulatan atau kerataan suatu benda yang diilustrasikan dengan gambar kartun.
Menurut dia, media komik dibuat berdasarkan skenario yang telah direncanakan. Tahap pembuatannya diawali dengan menggambar sketsa pada kertas A4 dan men-"scanning" sketsa.
"Selanjutnya, menyunting sketsa dengan menggunakan manga studio yang meliputi pembuatan panel komik, memberi ’tone’ pada gambar, memberi karakter atau balon kata, melakukan ’review’ gambar komik yang sudah jadi, dan mencetak komik dengan ukuran A5," kata Dana.

Tidak ada komentar: